Inilah Penyebab Sering Sendawa Dan Cegukan Saat Makan

Iklan

Inilah Penyebab Sering Sendawa Dan Cegukan Saat Makan

iNewsBeritaSwasta.com
Jumat, 12 Januari 2024, Jumat, Januari 12, 2024 WIB Last Updated 2024-01-12T11:34:36Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
iNewsberitaswasta.com -ketika kita sering sendawa ternyata ini merupakan dampak dari kebiasaan yang tanpa sadar kita lakukan saat makan.

Melansir dari ilmu thibbun nabawi, ada beberapa hal yang dapat memicu seringnya terjadi sendawa pada tubuh manusia.di saat mengkonsumsi makanan atau makan.

Setelah Dilansir melalui unggahan di akun @abdurrahmandani.official, Kamis (11/1/2024) mayoritas seringnya terjadi sendawa adalah akibat uap menumpuk usai mengonsumsi makan kurang seimbang.atau kurang air minum.

Di Dalam unggahan video tersebut, Ustadz Abdurrahman Dani juga membeberkan 2 alasan yang menjadi penyebab seringnya mengalami sendawa sebagai berikut:

Yang Pertama kombinasi makanan yang memiliki sifat sama contohnya mengonsumsi nasi dan ayam yang sama-sama memiliki sidat kering lembap.

Yang Kedua.

 Terbiasa makan diatas jam pencernaan sudah beristirahat seperti saat malam hari. Hal ini disebabkan oleh makanan yang sudah dikonsumsi akhirnya tak bisa dicerna.

Selain itu Ustadz Abdurrahaman Dani juga menuturkan, penumpukan uap di dalam tubuh ini bisa membahayakan dan menjadi racun.bagi tubuh

MenJadi uap, racun dalam tubuh anda maka akan naik ke kepala anda, makanya subhanallah kalau anda masih bisa kentut dan sendawa itu nikmat luar biasa,” ujarnya,beliau.

Dan Sementara itu, ada beberapa makanan yang dengan mudah menimbulkan gas atau uap dalam tubuh.kita

Setelah Melansir dari Livestrong, berikut adalah 7 makanan yang dapat menimbulkan gas sehingga membuat seseorang sering mengeluarkan kentut.

A. Bawang Merah dan Bawang Putih

Epek samping Bawang merah dan bawang putih memiliki konsentrasi fruktan yang tinggi, yakni sejenis karbohidrat yang sulit dicerna dan dapat menyebabkan gas, kata Finkel.

Fruktan memang sangat sulit dihindari karena begitu banyak resep makanan yang mengandalkan bawang bombay dan bawang putih untuk aroma masakan.

Akan Tapi kabar baiknya, memasak dapat membantu memecah senyawa ini.

Kandungan fruktan dapat larut dalam air.

Dan juga Menurut Monash University, memasak bahan dapur ini dalam hidangan berbahan dasar minyak adalah cara yang bagus untuk mendapatkan cita rasa masakan tanpa fruktan.

Saat Setelah memasaknya dalam sesuatu seperti tumis, bawang bombay dan bawang putih bisa dibuang untuk mengurangi efeknya pada sistem pencernaan.

Jika kepekaan terhadap bawang dan bawang putih sangat parah, cobalah bereksperimen dengan menukar bawang merah dan bawang putih dengan mirepoix adas dan wortel.

Menurut Christy Brissette, RD, pendiri 80 Twenty Nutrition, penambahan bahan ini dalam masakan dapat menambah cita rasa tetapi lebih mudah untuk dicerna.

2. Buah-buahan FODMAP Tinggi

FODMAP (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides dan Polyols) adalah jenis karbohidrat tertentu yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh manusia.

Dan Menurut Finkel, FDOMAP merupakan penyebab umum terjadinya gas, terutama bagi orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS), pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil (SIBO), intoleransi laktosa dan sensitivitas GI lainnya.

Memang, tidak semua buah menjadi penyebab terjadinya gas.

Adapun buah yang tergolong FODMAP tinggi ialah :

1- apel
2- pir
3- mangga
4- ceri
5- buah kering
6- aprikot
7- buah ara

Buah-buahan ini memiliki konsentrasi fruktosa yang tinggi.

Menurut Mayo Clinic, jika sistem tidak dapat mencernanya dengan baik, dapat menyebabkan gas, sakit perut, dan diare.

Jika dirasa buah-buahan itu bermasalah bagi pencernaan Anda, cobalah untuk mengonsumsi buah yang rendah fruktosa, seperti melon, pisang, stroberi dan jeruk.

Setelah merasa nyaman, Anda dapat perlahan memasukkan kembali buah-buahan fruktosa tinggi ke dalam rutinitas makan Anda.

Dan "Kadang-kadang itu semua tentang jumlah. Anda akan menemukan bahwa Anda bisa membuat apel sehari, tapi tidak semangkuk besar ceri juga," kata Brissette.

B. Sayuran Cruciferous

Brokoli, kubis, dan kubis brussel bisa menjadi asupan yang keras bagi sebagian orang.

Menurut Brissette, sayuran Cruciferous mengandung raffinose, jenis gula lain yang sulit dipecah dan terkadang membuat perut merasa kembung dan kesakitan.

Memasak dapat membantu mengurangi dampak dari jenis sayuran ini.

Proses memasak dapat merusak kandungan raffinose.

Jika mengalami kram dan sakit perut lainnya setelah memakan sayuran ini, mungkin Anda perlu mengurangi jumlah porsinya saat dikonsumsi.

Brissette menyarankan sebaiknya mengonsumsi sayuran jenis ini satu cangkir per porsi maksimal.

Pertimbangkan pula mengonsumsinya dengan olahan yang lebih mudah dicerna.

1. Gula Alkohol

Alkohol gula biasanya sering ditambahkan dalam makanan kemasan yang ditandai "bebas gula", serta makanan-makanan berlabel "diet" untuk mengurangi jumlah kalori mereka.

Xylitol, sorbitol, maltitol, dan erythritol adalah contoh gula alkohol yang sering digunakan untuk menambah rasa manis, massal, dan tekstur pada makanan.

Menurut Brissette, semua bagian alkohol tersebut tidak dapat dicerna oleh tubuh.

Bagian yang tidak tercerna itu akan masuk ke usus besar, yang bisa kemudian dapat menghasilkan gas dan terkadang menimbulkan kram atau ketidaknyamanan pada perut.

Akan tetapi, ada beberapa tubuh yang baik-baik saja memakan gula alkohol.

Hasil lansiran Menurut studi yang diterbitkan di International Journal of Dentistry pada tahun 2016, bagi yang memiliki masalah GI seperti IBS, penyakit Crohn atau kolitis ulserativa, gula alkohol dapat membuat mereka mengalami efek tidak nyaman tertentu, termasuk gas, kembung dan diare. .

Studi tersebut juga menemukan bahwa xylitol cenderung ditoleransi lebih baik daripada alkohol gula lainnya.

Jadi jika Anda sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula alkohol, periksa daftar bahan untuk xylitol.

Brissette juga menyarankan untuk mencari produk yang dimaniskan dengan stevia, yang juga diketahui dapat mengurangi kembung dan gas.

5. Produk susu

Seiring bertambahnya usia, kita cenderung mengalami lebih banyak kesulitan dalam mencerna produk dari susu.

Orang dengan intoleransi produk susu tidak dapat sepenuhnya mencerna laktosa, sejenis gula yang ditemukan dalam susu.

Menurut Mayo Clinic, biasanya ini terjadi karena usus kecil tidak menghasilkan cukup laktase, enzim yang bertanggung jawab untuk mencerna susu.

Orang dengan kadar laktase rendah tetap dapat mencerna susu.

Tetapi jika kadarnya terlalu rendah, mereka mungkin mengalami gejala, seperti mual, kembung, kram perut, gas, dan diare.

Sementara kebanyakan orang dengan intoleransi laktosa tidak harus melepaskan semua produk susu untuk mengelola kondisinya.

6. Biji-bijian Utuh

Biji-bijian dapat membuat saluran pencernaan tetap sehat, menstabilkan gula darah dan menyediakan serat, yang dapat membantu sejumlah kondisi termasuk pengelolaan berat badan.

Sebuah studi oleh National Food Institute, Technical University of Denmark yang dibahas dalam artikel ilmiah Januari 2019 di Gut menemukan bahwa ketika orang dewasa yang kelebihan berat badan mengganti produk biji-bijian olahan dengan varietas biji-bijian utuh, mereka akan kehilangan berat badan, makan lebih sedikit, dan mengalami pengurangan peradangan di tubuh.

Namun dibalik manfaat itu, biji-bijian berserat juga bisa menjadi kejutan bagi sistem pencernaan, terutama jika menambahkannya ke dalam makanan terlalu cepat.

"Tubuh Anda perlu menyesuaikan diri karena serat menghasilkan massa dan menggerakkan berbagai hal melalui sistem Anda dengan cepat," kata Brissette.

Beliau merekomendasikan untuk memperkenalkan makanan kaya serat secara bertahap .

Dan Perlu juga meningkatkan asupan air untuk melancarkan peredarannya di saluran pencernaan.

Jika tidak, mungkin ada serat kering yang menempel seperti batu di usus besar, yang bisa menjadi penyebab gas dan kembung.

7. Makanan Goreng

Dan Banyak orang menemukan bahwa makanan berminyak membuat mereka merasa kurang enak setelah semua makanan habis.

Makanan yang digoreng dan berminyak biasanya menyebabkan gas karena penuh lemak.jadi kurangi lah makanan yang berminyak dan mengandung lemak


Komentar

Tampilkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iNewsberitaswasta

Widget HTML Produk

Popular Posts

+